Aku harus menunggu kamu mapan itu sampai kapan, cepatlah beri kepastian agar aku tidak banyak berharap yang selalu berujung menyakitkan. Apakah kita hanya bisa saling mengenal dan memahami, tanpa bisa untuk dapat dipersatukan. Bersikaplah sebagai pria yang tegas, yang tau akan membawa kemana hubungan ini setalah berhasil membuatnya jatuh hati.
Menikah itu tidak harus menunggu kaya, bukankah kita akan berjuang bersama tidak hanya kau saja. Tidak semua kebahagiaan itu bisa di beli dengan harta, karena ada sebagian yang kita usahakan dengan hati bukan materi. Aku yakinkan padamu, kalau aku bukan wanita yang gila harta. Tapi biarkan itu semua menjadi hal yang nanti kita usahakan bersama.
Yang penting kau mau kerja dan berusaha, sudah cukup menjadi jaminan bagiku. Kalau kau adalah pria yang bertanggungjawab dan mau berjuang untuk keluarganya kelak. Walaupun nanti aku akan membantumu, ketahuilah bahwa itu sepenuhnya tugasmu. Tapi atas nama cinta yang begitu indah, aku tidak akan rela melihat kasihku payah.
Nanti tugasku pun tidak mudah, harus majaga rumah kecil dan nama baik kita serta membesarkan lalu mendidik anak-anak yang nantinya akan membawa nama dan darah kita. Menjadikannya anak yang sholeh/sholehah, berbakti pada Orangtua, Negara dan Agamanya adalah hal yang utama. Tapi mari kita lakukan bersama, kita berdua dalam keluarga kecil kita.
Cepatlah beri kepastian padaku dan temui kedua orangtuaku. Karena aku tidak bisa terlalu lama menunggu.