Kisah mirip Malin Kundang kemarin terulang di Dusun Sigambal, Desa Pinang Awan, Kec. Torgamba, Labuhan Batu Selatan. Seorang siswi SMP mendadak berubah wujud usai menendang kepala ibunya yang lagi sholat.
yang sedang sholat, dia tiba-tiba menendang kepala ibunya ketika sedang bersujud.�
Inilah awal petaka itu. Saat itu juga, wajah gadis itu sontak berubah wujud menjadi anjing kurus. Seluruh badan dan kakinya lalu berubah menjadi ular. Ketika sang ibu menyelesaikan sholatnya, kontan dia menjerit histeris dan menangis meraung-raung melihat puteri kesayangannya telah berubah wujud.
Hingga akhir November lalu, Kapolsek Torgamba, AKP Tampubolon, enggan berkomentar soal kabar heboh yang menggemparkan wilayahnya. Bahkan menurutnya, tidak terjadi apa-apa di wilayah hukumnya.
Qarin Api
Kejadian heboh ini berbeda dengan legenda malin kundang. Kalau kutukan bagi malin kundang, terjadi usai ibunya berseru kepada Allah. Tapi kalau kutukan bagi anak durhaka yang hebohkan Labuhan Batu ini, akibat Allah langsung yang berseru. Kun fayakun. Jadi maka jadilah. Demikian penilaian spritualis Ki Ageng Awaluddin.
Menurutnya, perubahan wujud sang anak menjadi berkepala anjing akibat unsur api lebih mendominasi diri atau qorin si anak.
Unsur itu pula yang membuat Iblis dan syetan banyak mengendalikan hidupnya.
�Hanya Allah yang dapat menjawab, kematianlah nantinya yang mampu merubah wujudnya kembali, itu pun tak lepas atas kuasa Allah,� ujar Ki Ageng soal kebenaran kisah itu.
Pun begitu, menurutnya, kisah Rahasia Illahi ini bukan tak mengandung pesan penting, terutama untuk ulama.
�Nyatakanlah kebenaran itu secara Islamiah, atas pengajaran terhadap sikap anak terhadap orang tua, alim ulama, guru atau sesama, karena hal itu tak terlepas peran alim ulama, dari apa yang dilihat para anak-anak.
Inilah awal petaka itu. Saat itu juga, wajah gadis itu sontak berubah wujud menjadi anjing kurus. Seluruh badan dan kakinya lalu berubah menjadi ular. Ketika sang ibu menyelesaikan sholatnya, kontan dia menjerit histeris dan menangis meraung-raung melihat puteri kesayangannya telah berubah wujud.
Hingga akhir November lalu, Kapolsek Torgamba, AKP Tampubolon, enggan berkomentar soal kabar heboh yang menggemparkan wilayahnya. Bahkan menurutnya, tidak terjadi apa-apa di wilayah hukumnya.
Qarin Api
Kejadian heboh ini berbeda dengan legenda malin kundang. Kalau kutukan bagi malin kundang, terjadi usai ibunya berseru kepada Allah. Tapi kalau kutukan bagi anak durhaka yang hebohkan Labuhan Batu ini, akibat Allah langsung yang berseru. Kun fayakun. Jadi maka jadilah. Demikian penilaian spritualis Ki Ageng Awaluddin.
Menurutnya, perubahan wujud sang anak menjadi berkepala anjing akibat unsur api lebih mendominasi diri atau qorin si anak.
Unsur itu pula yang membuat Iblis dan syetan banyak mengendalikan hidupnya.
�Hanya Allah yang dapat menjawab, kematianlah nantinya yang mampu merubah wujudnya kembali, itu pun tak lepas atas kuasa Allah,� ujar Ki Ageng soal kebenaran kisah itu.
Pun begitu, menurutnya, kisah Rahasia Illahi ini bukan tak mengandung pesan penting, terutama untuk ulama.
�Nyatakanlah kebenaran itu secara Islamiah, atas pengajaran terhadap sikap anak terhadap orang tua, alim ulama, guru atau sesama, karena hal itu tak terlepas peran alim ulama, dari apa yang dilihat para anak-anak.
Ini juga menandakan alam sudah tua dan situasi saat ini kembali kepada kehidupan dan peradaban yang tak mengedepankan moral serta menenggelamkan sendi-sendi kebenaran agama,� kata Ki Ageng sambil mengingatkan: surga itu memang ada di bawah telapak kaki ibu. �Jadi semuanya itu adalah laknat Allah yang terjadi kepada anak durhaka itu,�
Semoga kita semua menjadi anak yang SHOLEH dan SHOLEHAH..!!!
AaMIiN....
Semoga kita semua menjadi anak yang SHOLEH dan SHOLEHAH..!!!
AaMIiN....