Kamu, siapa kamu. Seseorang yang bisa dengan mudah membuatku jatuh cinta. seseorang yang bisa membuatku terus bertahan sampai detik ini. Akan kah kita dipersatukan suatu hari nanti dalam ikatan yang suci. Atau kita hanya bisa saling mengenal dan melupakan, tapa bisa untuk dipersatukan.
Kamu adalah harapan yang aku perjuangkan dengan sabar. Nama yang selalu aku ulang-ulang dalam setiap sujud dan pintaku pada-Nya. Sosok yang menjadi sumber semangatku untuk terus berbenah diri. Pria yang aku semogakan menjadi pendampingku kelak, menjabat tangan ayahku dengan berani sambil menyebutkan namaku.
Aku bukanlah wanita yang sempurna, tapi aku terus berusaha untuk bisa mendampingi hidupmu dalam susah atau pun senang. Wanita yang terus belajar untu menjadi seorang ibu yang baik bagi anak-anaknya. Seorang gadis yang dengan iman dan takwa, sekuat tenaga untuk bisa menjadi wanita yang shalihah. Agar ibumu tidak ragu untuk menitipkan putra kesayangannya kepadaku.
Katakan dengan lembut pada ibumu, kalau aku tidak akan pernah menggantikan posisinya di hatimu. Jelaskan pada ayahmu, aku akan berusaha sebaik mungkin mendampingimu seperti yang dilakukan wanita yang sekarang kau sebut ibu. Aku mencitaimu lebih dari yang kau fikirkan padaku, aku menyayangimu seperti air yang turun dari langit. Sangat banyak dan tidak akan pernah terhitung.
Kau adalah harapanku, sosok pria selain ayahku yang akan menjadi imam dalam hidupku. Kasih, maukah kau membagi ruang di hatimu dan menghabiskan watktu tua kita bersama. Bersama melangkah mencari kebahagiaan di dunia dan menjemput kebagaiaan di akhirat sana.
Semoga kesabaranku menunggumu menjadi bukti kalau cintaku suci dan benar adanya. Jangan pernah ragu untuk menyatakan cinta di depan ayahku, karena aku wanita yang sangat pemalu. Rayulah ayahku sebisa yang kau mampu, semoga ia merestu kita menjadi sepasang kekasih halal.
Aku menunggumu dalam doa, dan aku berharap kau pun sedang berusaha menjempurku