Kita sudah sama-sama tahun bahwa Dajjal akan tampil ke permukaan bumi akan mengaku sebagai Rabb di hadapan manusia. Ada manusia yang mempercayainya maka dia akan menjadi pengikut Dajjal, namun orang beriman akan menyangkal Dajjal sebagai Rabb. Semoga kita menjadi bagian dari orang yang beriman.
Dajjal akan mengiming-imingi manusia dengan tipu daya dan muslihatnya. Atas izin Allah, Dajjal akan memiliki surga dan neraka sendiri. Namun seyogianya patut kita ketahui bahwa surga Dajjal adalah neraka Allah, sedangkan neraka Dajjal adalah surga Allah.
Sebagaimana penjelasan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits shohih;
أَلَا أُخْبِرُكُمْ عَنْ الدَّجَّالِ حَدِيثًا مَا حَدَّثَهُ نَبِيٌّ قَوْمَهُ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّهُ يَجِيءُ مَعَهُ مِثْلُ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُولُ إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ النَّارُ وَإِنِّي أَنْذَرْتُكُمْ بِهِ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ نُوحٌ قَوْمَهُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian suatu hal mengenai Ad-Dajjal? Suatu hal yang belum pernah dikabarkan oleh seorang Nabipun kepada kaumnya: Sesungguhnya ia (Dajjal) itu buta sebelah matanya, dia (Dajjal) datang dengan sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dikatakannya surga berarti itu adalah neraka. Dan sungguh aku memperingatkannya atas kalian sebagaimana Nabi Nuh memperingatkannya atas kaumnya.” (HR Muslim – Shahih)
Untuk mendukung claim (pengakuan) dirinya sebagai Rabb, maka Ad-Dajjal akan tampil dengan membawa ‘surga’ dan ‘nerakanya’ sendiri. Nabi Muhammad menyuruh ummatnya agar waspada.
Sebab yang dikatakan Ad-Dajjal merupakan ‘surganya’, justeru merupakan neraka Allah. Barangsiapa yang mau mempercayai bahwa Ad-Dajjal adalah Rabbnya, maka orang itu akan diberi ‘surga’ Ad-Dajjal.
Sebaliknya, barangsiapa yang mengingkari bahwa Ad-Dajjal sebagai Rabb, maka orang itu akan dibuat ‘menderita’ dengan ‘neraka’ Dajjal.
Dalam salah satu hadits, Nabi Muhammadshallallahu’alaihi wa sallam menjelaskan bahwa ketika Ad-Dajjal melintasi suatu perkampungan yang penduduknya mau mengimani Ad-Dajjal sebagai Rabb, maka Ad-Dajjal akan membuat senang kaum itu dengan memerintahkan langit dan bumi agar mendatangkan kesuburan kepada kampung itu sehingga hewan ternaknya menjadi gemuk.
Sebaliknya, ketika Ad-Dajjal melintasi suatu perkampungan yang penduduknya mengingkari Ad-Dajjal sebagai Rabb, maka kaum itu dibuat menderita dalam kemiskinan.
فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوهُمْ فَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَالْأَرْضَ فَتُنْبِتُ فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُرًا وَأَسْبَغَهُ ضُرُوعًا وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ ثُمَّ يَأْتِي الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ فَيَرُدُّونَ عَلَيْهِ قَوْلَهُ فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ فَيُصْبِحُونَ مُمْحِلِينَ لَيْسَ بِأَيْدِيهِمْ شَيْءٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Dia (Dajjal) mendatangi suatu kaum lalu mengajak mereka, maka merekapun beriman kepadanya (Dajjal) dan menerima ajakannya (Dajjal). Lantas dia (Dajjal) memerintahkan langit agar menurunkan hujan, lalu langitpun menurunkan hujan, ia memerintahkan bumi maka bumi menumbuhkan tanaman, memerintahkan hewan ternak lalu hewan-hewan itupun pulang sendiri pada waktu sore kepada kaum itu dalam keadaan paling panjang punuknya (penuh berisi lemak), paling penuh air susunya di dalam kambingnya, dan paling penuh perutnya serta banyak makanannya. Kemudian dia (Dajjal) mendatangi suatu kaum dan menyeru mereka namun kaum itu mendustakan ajakan dan ucapannya (Dajjal), lantas dia (Dajjal) berpaling dari mereka. Maka merekapun menjadi orang-orang yang miskin papa karena sangat kekurangan, tidak mempunyai harta sedikitpun.” (HR Muslim – Shahih)
Sumber: bumisyam.com
Dajjal akan mengiming-imingi manusia dengan tipu daya dan muslihatnya. Atas izin Allah, Dajjal akan memiliki surga dan neraka sendiri. Namun seyogianya patut kita ketahui bahwa surga Dajjal adalah neraka Allah, sedangkan neraka Dajjal adalah surga Allah.
Sebagaimana penjelasan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits shohih;
أَلَا أُخْبِرُكُمْ عَنْ الدَّجَّالِ حَدِيثًا مَا حَدَّثَهُ نَبِيٌّ قَوْمَهُ إِنَّهُ أَعْوَرُ وَإِنَّهُ يَجِيءُ مَعَهُ مِثْلُ الْجَنَّةِ وَالنَّارِ فَالَّتِي يَقُولُ إِنَّهَا الْجَنَّةُ هِيَ النَّارُ وَإِنِّي أَنْذَرْتُكُمْ بِهِ كَمَا أَنْذَرَ بِهِ نُوحٌ قَوْمَهُ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Maukah aku beritahukan kepada kalian suatu hal mengenai Ad-Dajjal? Suatu hal yang belum pernah dikabarkan oleh seorang Nabipun kepada kaumnya: Sesungguhnya ia (Dajjal) itu buta sebelah matanya, dia (Dajjal) datang dengan sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dikatakannya surga berarti itu adalah neraka. Dan sungguh aku memperingatkannya atas kalian sebagaimana Nabi Nuh memperingatkannya atas kaumnya.” (HR Muslim – Shahih)
Untuk mendukung claim (pengakuan) dirinya sebagai Rabb, maka Ad-Dajjal akan tampil dengan membawa ‘surga’ dan ‘nerakanya’ sendiri. Nabi Muhammad menyuruh ummatnya agar waspada.
Sebab yang dikatakan Ad-Dajjal merupakan ‘surganya’, justeru merupakan neraka Allah. Barangsiapa yang mau mempercayai bahwa Ad-Dajjal adalah Rabbnya, maka orang itu akan diberi ‘surga’ Ad-Dajjal.
Sebaliknya, barangsiapa yang mengingkari bahwa Ad-Dajjal sebagai Rabb, maka orang itu akan dibuat ‘menderita’ dengan ‘neraka’ Dajjal.
Dalam salah satu hadits, Nabi Muhammadshallallahu’alaihi wa sallam menjelaskan bahwa ketika Ad-Dajjal melintasi suatu perkampungan yang penduduknya mau mengimani Ad-Dajjal sebagai Rabb, maka Ad-Dajjal akan membuat senang kaum itu dengan memerintahkan langit dan bumi agar mendatangkan kesuburan kepada kampung itu sehingga hewan ternaknya menjadi gemuk.
Sebaliknya, ketika Ad-Dajjal melintasi suatu perkampungan yang penduduknya mengingkari Ad-Dajjal sebagai Rabb, maka kaum itu dibuat menderita dalam kemiskinan.
فَيَأْتِي عَلَى الْقَوْمِ فَيَدْعُوهُمْ فَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَجِيبُونَ لَهُ فَيَأْمُرُ السَّمَاءَ فَتُمْطِرُ وَالْأَرْضَ فَتُنْبِتُ فَتَرُوحُ عَلَيْهِمْ سَارِحَتُهُمْ أَطْوَلَ مَا كَانَتْ ذُرًا وَأَسْبَغَهُ ضُرُوعًا وَأَمَدَّهُ خَوَاصِرَ ثُمَّ يَأْتِي الْقَوْمَ فَيَدْعُوهُمْ فَيَرُدُّونَ عَلَيْهِ قَوْلَهُ فَيَنْصَرِفُ عَنْهُمْ فَيُصْبِحُونَ مُمْحِلِينَ لَيْسَ بِأَيْدِيهِمْ شَيْءٌ مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Dia (Dajjal) mendatangi suatu kaum lalu mengajak mereka, maka merekapun beriman kepadanya (Dajjal) dan menerima ajakannya (Dajjal). Lantas dia (Dajjal) memerintahkan langit agar menurunkan hujan, lalu langitpun menurunkan hujan, ia memerintahkan bumi maka bumi menumbuhkan tanaman, memerintahkan hewan ternak lalu hewan-hewan itupun pulang sendiri pada waktu sore kepada kaum itu dalam keadaan paling panjang punuknya (penuh berisi lemak), paling penuh air susunya di dalam kambingnya, dan paling penuh perutnya serta banyak makanannya. Kemudian dia (Dajjal) mendatangi suatu kaum dan menyeru mereka namun kaum itu mendustakan ajakan dan ucapannya (Dajjal), lantas dia (Dajjal) berpaling dari mereka. Maka merekapun menjadi orang-orang yang miskin papa karena sangat kekurangan, tidak mempunyai harta sedikitpun.” (HR Muslim – Shahih)
Sumber: bumisyam.com