selalu ada kisah yang bisa aku ceritakan kepada tuhan, ada kata yang selalu tersusun rapih jika itu semua berkenaan dengan kamu. Tentang dirimu yang diam-diam aku perhatikan dari jauh. tantang dirimu yang selau membuatku tersenyum dalam sepi, jika teringat tentang dirimu. Tentang pertanyaan besar dalam hidupku, apakah kau ditakdirkan untuk ku..?
kau adalah kegaduhan yang paling romantis untuk dibicarakan kepada tuhan. Kau adalah nama yang selalu tersisip dalam ranumnya doa-doa di malam hari. Kau adalah alasan kenapa aku masih berdiri tegak saat banyak orang memintaku untuk menyerah. Dan Kau adalah bait kata yang ingin aku ucapkan di depan ayahmu.
Di depanmu aku malu, tapi di belkangmu aku terang-terangan memintamu pada-Nya. Berharap takdir berpihak pada ku dan hembusan angin malam menyampaikan segala rindu yang tidak pernah berani aku sampaikan kepadamu.
Ada saat dimana senyum menyertaiku ketika mengadu tentangmu. Dimana kita siang tadi saling berpapasan tanpa ada saling sapa. Hanya pandangan singkat yang menggtarkan nati, apakah suatu saat nanti kita masih bisa bertatapan lagi dengan perasaan yang sama. Atau saat kau menyapa dengan agak malu-malu, saat aku sedang membaca buku. Sungguh lucu, apakah kita saling mengerti akan perasaan masing-masing. Padahal kita tidak pernah berkomunikasi.
Tapi kadang ada juga cemas yang mencairkan air mata. Saat ada yang bilang kalau ada seorang laki-laki yang datang dan memintamu kepada Ayah dan Ibumu. Kenapa laki-laki itu bukan aku?, kenapa perjuangan ini masih belum menemui ujung?, kenapa masih ada ragu dengan kesiapa diri?. Dan kenapa aku sangat menginginkannya?..
Tapi lega rasanya ketika ada yang bilang kalau kau menolaknya dan melanjutkan study. Perjuangan yang ku rasa telah berakhir, dan doa-doa yang ku panjatkan di rasa kalah dengan doa yang lain. Kini harapan itu masih ada, dan perjuangan masih belum berakhir. Ku rasa masih ada waktu agar semua doa dalam pintaku menjadi sesuatu yang nyata.