Hai, bagaimana kabarmu hari ini. Apakah masih ada namaku dalam doa-doa mu, atau sudah mulai lupa dan terganti dengan semua mimpi dan harapan selain dari aku. Menunggu itu sangat melelahkan loh, lelah hati karena harap-harap cemas. Berharap kau akan datang dan tidak berpaling ke lain hati selain dari aku. Cemas dan takut akan rasa yang aku simpan nantinya tidak akan sampai dan bertepuk sebelah tangan.
Karena tuhan tau kita mampu, makanya aku masih di sini menunggu dan terus berharap kita akan bertemu. Karena tuhan tau kita mampu, berjuanglah semampu yang kau bisa dan cepatlah datang ke rumah untuk bertemu orang tuaku. Jangan pernah menyerah pada keadaan, doa ku akan selalu bersama mu. walau sebenarnya aku tidak pernah tau siapa namamu.
Lucu ya, kita dua anak manusia yang saling merindu walau tidak pernah bertemu. Atau mungkin kita tidak pernah tau kalau nantinya ada ikatan setelah terjalin persahabatan. Entah lah, biarkan semua rahasia ini menjadi jalan kita untuk saling berharap dan memantaskan diri. Biarkan cinta menemukan jalannya, kepada siapa akan datang dan menetap.
Aku minta maaf, jika masih belum menjadi wanita yang kau harapkan dalam doa. Tapi aku akan terus berusaha untuk menjadi yang terbaik bagimu. Wanita yang baik dan pantas untuk kau sebut namanya di depan waliku. Wanita yang baik dan pantas untuk di sebut ibu dari anak-anakmu.
Indah ya jika kita memimpikan masa depan, seperti tidak ada beban yang harus kita pikul. Tapi biarkan mimpi-mimpi kita menjadi doa, sampai takdir mengaamiinkan. Kamu dan aku akan berjuang sampai menjadi kita. Ia kita, kita yang akan menikmati manisnya sebuah perjuangan dan pengorbanan. Kita akan butikan, dengan bersama-sama kita bisa menjadi apa pun. Dengan saling menguatkan, tidak ada yang tidak bisa. Sejauh Allah mengizinkan, dan Kita menyakini.