DOA ISLAMIAH

Pencerah Hati,Penyejuk Qalbu

Kisah Malaikat Pencabut Nyawa Menangis Saat Mencabut Nyawa Wanita ini, Mengapa? Baca Selengkapnya...

Sahabat Bagikan Yah - Malaikat Maut pernah menangis saat mencabut nyawa seorang wanita. Kisahnya yang mengharukan tertulis dalam Tadzkirah oleh Imam Qurthubi.
“Aku pernah menangis waktu mencabut nyawa seorang wanita, ” kata Malaikat Maut. “Saat itu ia baru saja melahirkan di padang pasir. Saya menangis waktu mencabut nyawanya lantaran mendengar bayi itu menangis dan tak ada seseorang ada pula di sana. ”

Tidak ada sepengetahuan Malaikat Maut, karena ia cuma ditugaskan untuk mencabut nyawa, Allah Subhanahu wa Ta’ala lantas menyelamatkan bayi itu dengan langkahnya sampai lantas ia tumbuh besar dan jadi seorang ulama yang dicintaiNya.

Dalam cerita yang lain dikisahkan narasi yang berlainan. Malaikat Maut ditugaskan mencabut nyawa seseorang wanita yang tenggelam di sungai. Yang membuatnya menangis, wanita itu memiliki dua anak yang masihlah kecil. Ke-2 anak itu tidak ditakdirkan meninggal dunia dunia sampai mereka selamat sampai ke tepian, bahkan Malaikat Maut turut membantunya menepi.

Saksikan dua anak yang masihlah kecil itu, Malaikat Maut menangis lantaran ia mesti mencabut nyawa ibunya. Mereka akan jadi anak-anak sebatang kara.

Tahun untuk tahun berlalu, dua anak itu lalu tumbuh dewasa. Dan dengan izin Allah, ke-2 anak itu keduanya sama jadi raja di dua daerah yang berbeda.

Kita tidak pernah tahu kapan Malaikat Maut akan tiba mencabut nyawa. Satu yang pasti, bakal tak ada yang bisa memajukan dan menunda kematian sesaatpun saat Allah sudah mengambil keputusan waktunya.

Masing-masing umat mempunyai batas saat, jadi apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya
barang sesaatpun dan tidak dapat (juga) memajukannya. (QS. Al A’raf : 34)

Katakanlah : “Aku tidak berkuasa menghadirkan kemudharatan dan tidak (juga) manfaat pada diriku, tetapi apa yang diinginkan Allah”. Semasing umat mempunyai ajal. Bila telah datang ajal mereka, jadi mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (juga) memprioritaskan (nya). (QS. Yunus : 49)

Dan Allah sekali-kali akan tidak menangguhkan (kematian) seseorang jika sudah datang saat kematiannya. Dan Allah Maha Tahu apa yang anda kerjakan. (QS. Al Munafiqun : 11)

Bahkan juga meskipun Malaikat Maut iba juga, hal sejenis itu takkan tunda kematian yang telah dijadwalkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’la.

Tetapi, kita juga tidak dapat demikian takut dengan hari depan anak-anak dan keturunan kita. Mereka hidup, tumbuh dan besar tidaklah lantaran kita tetapi atas kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seperti narasi di atas, bahkan juga ditinggal oleh orangtuanya meskipun, Allah yang bakal buat perlindungan mereka

Yang jadi butuh kita buat persiapan dan lebih kita perhatikan yakni bekal kita hadapi kematian. Siapkah kita hadapi alam barzakh. Siapkah kita hadapi hari kebangkita. Siapkah kita hadapi yaumul hisab saat semuanya amal kita dibuka di hadapan semua makhluk. Sudahkah kita fikirkan, apabila Malaikat Maut datang melalui langkah mendadak pada kita, di mana tempat tinggal kita nanti , surga atau neraka?

Sumber : rindumadinah.com
Author Profile

About husainamri

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Back To Top