Dalam kehidupan ini terkadang ada keadaan dimana kita sedang galau, stress dan bingung dalam menghadapi masalah dan musibah. Kita sering melihat sebagian saudara kita disana terkena musibah gempa, dihantam angin puting beliung, dilanda tsunami, ditimbun longsor, kebakaran dan musibah lain.
Semua itu merupakan sebuah ujian Allah SWT pada mahlukNya. Bahkan saudara-saudara kita atau malah diri kita sendiri mungkin pernah merasakan was-was terhadap ancaman musibah yang bisa saja sewaktu waktu terjadi. Misalnya saja kita tinggal di daerah pegunungan, sewaktu waktu pasti pernah terlintas dalam pikiran kita, bagaimana jika gempa atau tanah longsor datang secara tiba-tiba.
Begitu juga, Yang tinggal di pinggir pantai selalu dicemaskan oleh gemuruh ombak besar yang sewaktu-waktu bisa menggulung dan menjadi tsunami. Yang tinggal di dekat hutan selalu ditakutkan dengan serangan hewan hewan buas dan liar. Yang sedang bepergian melalui jalan darat, selalu takut jika terjadi kecelakaan. Yang bepergian melalui laut dicemaskan dengan kemungkinan kapal karam. Yang bepergian melalui udara, ditakutkan pesawatnya jatuh atau mengalami kerusakan di udara.
Dengan demikian, seakan-akan tidak ada lagi tempat yang aman untuk di huni di dunia ini. Ironis memang, tapi ini adalah fakta! jika kita benar-benar mau menysihkan waktu untuk bertafakur sebentar saja, kita akan menyadari bahwa tak ada tempat yang aman untuk dihuni di dunia ini. Bahaya bisa mengintai siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Untuk menghadapi hal tersebut, bukan hanya butuh kehati-hatian dan waspada saja. Namun kita juga memerlukan suatu pegangan. Pegangan hidup yang bisa membuat jiwa kita senantiasa memperoleh ketenangan, penjagaan dan perlindungan guna menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Dan pegangan itu hanya bisa diraih dengan kekuatan doa yang sanggup memberi kita keyakinan yang kuat untuk selalu pasrah kepada Allah SWT, Maha Pencipta dan Penguasa Alam Semesta. sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Tiada gunanya kehati-hatian dan kewaspadaan orang yang mampu. Doa itu memberi manfaat terhadap apa yang terjadi dan apa yang belum terjadi. Sesungguhnya musibah itu datang, lalu berdoa datng menghadangnya, kemudian keduanya saling mengalahkan sampai hari kiamat.” (HR. Al-Hakim)
Hadits Rasulullah diatas mengingatkan pada kita, bahwa tanpa berdoa, kita tidak akan mampu untuk menolak bencana atau musibah yang akan melanda, betapapun gigihnya usaha yang telah kita lakukan untuk menghindarinya.
Dan dalam hadits lain, Rasul menganjurkan untuk membaca kalimat dibawah ini jika sedang menghadapi masalah besar atau sedang galau, stress dalam menjalani kehidupan,
"Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil"
“Cukuplah Allah bagiku dan (Dia) sebaik-baik penolong.” (HR. Ibnu Mardawaih)
Doa ini sangat penting untuk kita amalkan sehari-hari, dimana dalam kehidupan, pastilah kita sebagai manusia selalu menghadapi masalah baik besar dan kecil. Sudah semenjak dulu Rasulullah telah mewasiatkan amalan ini pada umatnya:
“Bagaimana aku bersenang-senang, sedangkankan pemilik terompet telah menelan terompet (dimulutnya), memalingkan jidat, dan memiringkan pendengarannya menunggu kapan ia diperintahkan dengan tiupan lalu meniupnya!” Para sahabat bertanya, “Apa yang harus kita lakukan sekarang?” Beliau bersabda, “Ucapkanlah Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil ‘alallaahi tawakkalna.” (Cukuplah Allah bagiku dan (dia) sebaik-baik penolong. Hanya kepada Allah aku berserah diri.” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Al-Hakim, Thabrani dan Ibnu Hibban)
Oleh karena itu, bacalah doa yang diajarkan nabi ini disaat-saat kita menghadapi perkara atau masalah. Adapun manfaat jika sering mengamalkannya antara lain,
1. Keyakinan akan pertolongan dari Allah akan menjadi kokoh, Ketika sedang dalam keadaan bingung atau takut, kemudian kita mengharap dan mempercayakan kecukupan padaNya, maka Allah pasti akan memberi kecukupan dan keamanan.
2. Ketika hati sedang galau, gelisah dan panik, lalu kita meminta ketenangan dari Allah swt. Allah lah yang akan menjadi penenang hati kita.
3. Ketika sedang sedih, kemudian kita memohon kecukupan terhadapnya, maka Allah lah yang akan menghibur dan membahagiakan jiwa kita.
4. Ketika sedang menghadapi masalah besar, kemudian kita percayakan dan cukupkan urusan kita pada Allah SWT, maka Allah lah yang akan memberi jalan keluar dalam menghadapi semua masalah kita.
Jika kita baca doa yang diajarkan nabi ini dengan penuh keyakinan dan kemantapan, maka kita akan selalu mendapatkan penjagaan dan pengamanan khusus dari Allah SWT. sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Hasbunallaahi wani’mal wakiil (cukuplah Allah bagiku dan (dia) sebaik-baik penolong), adalah doa pengamanan bagi setiap orang yang ketakutan.” (HR. Abu Na’im)
Sesungguhnya Allah telah menolong Nabi Ibrahim as. dari kobaran api Raja Namrudz dengan kalimat ini. Disebutkan dalam Hadits riwayat Al-Bukhari bahwa,
“Akhir dari ucapan Ibrahim as. ketika dilemparkan ke kobaran api adalah Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil.” (HR. Bukhari)
Begitupun ketika Nabi sering diintimidasi dan diprovokasi oleh orang-orang kafir, beliau selalu berdoa, “Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil.” (HR. Bukhari)
Pun jika kita baca doa diatas ketika sedang tak ada masalah, kita akan selalu meraih ketenangan hati, kejernihan pikiran, dan kedamaian jiwa berkat tawakal pada Allah Azza Wajalla. sebagaimana sabda Rasulullah saw,
“Ramalan (sial mujur) adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan perasaan itu dengan tawakkal.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebesar apapun masalah, kecemasan, kegelisahan dan ketakutan itu melanda hati, jika kita benar-benar menggantungkan diri kita pada Allah SWT setelah ikhtiar, niscaya ketakutan itu akan sirna.
Dan andaikata sesuatu yang kita takutkan itu benar-benar terjadi, maka kita tidak akan terkejut dan bersedih, sehingga lebih tenang dalam menghadapinya. Sebab kita sudah berusaha dan tawakkal penuh kepada Allah semata. kita akan siap menerimanya sebagai kehendak Allah swt, Dzat yang sedang menguji kita.
Semua itu merupakan sebuah ujian Allah SWT pada mahlukNya. Bahkan saudara-saudara kita atau malah diri kita sendiri mungkin pernah merasakan was-was terhadap ancaman musibah yang bisa saja sewaktu waktu terjadi. Misalnya saja kita tinggal di daerah pegunungan, sewaktu waktu pasti pernah terlintas dalam pikiran kita, bagaimana jika gempa atau tanah longsor datang secara tiba-tiba.
Begitu juga, Yang tinggal di pinggir pantai selalu dicemaskan oleh gemuruh ombak besar yang sewaktu-waktu bisa menggulung dan menjadi tsunami. Yang tinggal di dekat hutan selalu ditakutkan dengan serangan hewan hewan buas dan liar. Yang sedang bepergian melalui jalan darat, selalu takut jika terjadi kecelakaan. Yang bepergian melalui laut dicemaskan dengan kemungkinan kapal karam. Yang bepergian melalui udara, ditakutkan pesawatnya jatuh atau mengalami kerusakan di udara.
Dengan demikian, seakan-akan tidak ada lagi tempat yang aman untuk di huni di dunia ini. Ironis memang, tapi ini adalah fakta! jika kita benar-benar mau menysihkan waktu untuk bertafakur sebentar saja, kita akan menyadari bahwa tak ada tempat yang aman untuk dihuni di dunia ini. Bahaya bisa mengintai siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Untuk menghadapi hal tersebut, bukan hanya butuh kehati-hatian dan waspada saja. Namun kita juga memerlukan suatu pegangan. Pegangan hidup yang bisa membuat jiwa kita senantiasa memperoleh ketenangan, penjagaan dan perlindungan guna menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi. Dan pegangan itu hanya bisa diraih dengan kekuatan doa yang sanggup memberi kita keyakinan yang kuat untuk selalu pasrah kepada Allah SWT, Maha Pencipta dan Penguasa Alam Semesta. sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Tiada gunanya kehati-hatian dan kewaspadaan orang yang mampu. Doa itu memberi manfaat terhadap apa yang terjadi dan apa yang belum terjadi. Sesungguhnya musibah itu datang, lalu berdoa datng menghadangnya, kemudian keduanya saling mengalahkan sampai hari kiamat.” (HR. Al-Hakim)
Hadits Rasulullah diatas mengingatkan pada kita, bahwa tanpa berdoa, kita tidak akan mampu untuk menolak bencana atau musibah yang akan melanda, betapapun gigihnya usaha yang telah kita lakukan untuk menghindarinya.
Dan dalam hadits lain, Rasul menganjurkan untuk membaca kalimat dibawah ini jika sedang menghadapi masalah besar atau sedang galau, stress dalam menjalani kehidupan,
"Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil"
“Cukuplah Allah bagiku dan (Dia) sebaik-baik penolong.” (HR. Ibnu Mardawaih)
Doa ini sangat penting untuk kita amalkan sehari-hari, dimana dalam kehidupan, pastilah kita sebagai manusia selalu menghadapi masalah baik besar dan kecil. Sudah semenjak dulu Rasulullah telah mewasiatkan amalan ini pada umatnya:
“Bagaimana aku bersenang-senang, sedangkankan pemilik terompet telah menelan terompet (dimulutnya), memalingkan jidat, dan memiringkan pendengarannya menunggu kapan ia diperintahkan dengan tiupan lalu meniupnya!” Para sahabat bertanya, “Apa yang harus kita lakukan sekarang?” Beliau bersabda, “Ucapkanlah Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil ‘alallaahi tawakkalna.” (Cukuplah Allah bagiku dan (dia) sebaik-baik penolong. Hanya kepada Allah aku berserah diri.” (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Al-Hakim, Thabrani dan Ibnu Hibban)
Oleh karena itu, bacalah doa yang diajarkan nabi ini disaat-saat kita menghadapi perkara atau masalah. Adapun manfaat jika sering mengamalkannya antara lain,
1. Keyakinan akan pertolongan dari Allah akan menjadi kokoh, Ketika sedang dalam keadaan bingung atau takut, kemudian kita mengharap dan mempercayakan kecukupan padaNya, maka Allah pasti akan memberi kecukupan dan keamanan.
2. Ketika hati sedang galau, gelisah dan panik, lalu kita meminta ketenangan dari Allah swt. Allah lah yang akan menjadi penenang hati kita.
3. Ketika sedang sedih, kemudian kita memohon kecukupan terhadapnya, maka Allah lah yang akan menghibur dan membahagiakan jiwa kita.
4. Ketika sedang menghadapi masalah besar, kemudian kita percayakan dan cukupkan urusan kita pada Allah SWT, maka Allah lah yang akan memberi jalan keluar dalam menghadapi semua masalah kita.
Jika kita baca doa yang diajarkan nabi ini dengan penuh keyakinan dan kemantapan, maka kita akan selalu mendapatkan penjagaan dan pengamanan khusus dari Allah SWT. sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Hasbunallaahi wani’mal wakiil (cukuplah Allah bagiku dan (dia) sebaik-baik penolong), adalah doa pengamanan bagi setiap orang yang ketakutan.” (HR. Abu Na’im)
Sesungguhnya Allah telah menolong Nabi Ibrahim as. dari kobaran api Raja Namrudz dengan kalimat ini. Disebutkan dalam Hadits riwayat Al-Bukhari bahwa,
“Akhir dari ucapan Ibrahim as. ketika dilemparkan ke kobaran api adalah Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil.” (HR. Bukhari)
Begitupun ketika Nabi sering diintimidasi dan diprovokasi oleh orang-orang kafir, beliau selalu berdoa, “Hasbunallaahi Wani’mal’ Wakiil.” (HR. Bukhari)
Pun jika kita baca doa diatas ketika sedang tak ada masalah, kita akan selalu meraih ketenangan hati, kejernihan pikiran, dan kedamaian jiwa berkat tawakal pada Allah Azza Wajalla. sebagaimana sabda Rasulullah saw,
“Ramalan (sial mujur) adalah syirik. (Beliau mengulanginya tiga kali) dan tiap orang pasti terlintas dalam hatinya perasaan demikian, tetapi Allah menghilangkan perasaan itu dengan tawakkal.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sebesar apapun masalah, kecemasan, kegelisahan dan ketakutan itu melanda hati, jika kita benar-benar menggantungkan diri kita pada Allah SWT setelah ikhtiar, niscaya ketakutan itu akan sirna.
Dan andaikata sesuatu yang kita takutkan itu benar-benar terjadi, maka kita tidak akan terkejut dan bersedih, sehingga lebih tenang dalam menghadapinya. Sebab kita sudah berusaha dan tawakkal penuh kepada Allah semata. kita akan siap menerimanya sebagai kehendak Allah swt, Dzat yang sedang menguji kita.