Jika Kamu Menemukan Semangka yang Berongga ditengah Seperti ini Sebaiknya jangan dimakan, Berbahaya. Ini Alasannya
Buah semangka menjadi salah satu buah paling segar dan paling banyak diminati orang karena memiliki sejuta manfaat sehat untuk tubuh kita.
Selain rasanya yang manis dan bisa menyegarkan dahaga ketika dimakan di siang hari , buah semangka juga memiliki kandungan vitamin yang baik di dalamnya.
Akan tetapi, seiring perkembangan zaman buah semangka yang benar – benar sehat untuk dimakan sepertinya sudah jarang ditemukan. Hal ini dikarenakan banyak para petani yang menggunakan pupuk berbahaya untuk nyuburin tanaman semangka.
Penggunaan pupuk memang bisa membuat buah semangka tumbuh dengan hasil yang memuaskan bagi para petani untuk meraup keuntungan lebih banyak. Namun kandungan pupuk yang digunakan itulah yang bisa mempengaruhi kandungan buah semangka menjadi tidak sehat.
Salah satunya pupuk yang mengandung forchlorfenuron. Pupuk ini berfungsi untuk memperbesar ukuran semangka hingga 20% dengan masa panen yang relatif lebih cepat.
Dan bagi kamu yang suka makan buah semangka , sebaiknya harus lebih jeli lagi nih dalam memilih buah semangka yang mengandung forchlorfenuron atau tidak mengandung forchlorfenuron.
Beberapa ciri semangka yang mengandung forchlorfenuron yakni ukuran lebih besar dan memiliki warna biji yang putih tak berisi. Sementara itu , semangka tanpa forchlorfenuron akan memiliki biji berwarna hitam atau kecoklatan dan berisi.
Dan ciri yang paling menonjol jika buah semangka tersebut mengandung forchlorfenuron yakni memiliki rongga kosong di bagian inti buah. Hal ini dikarenakan proses pembesaran buah yang lebih agresif dalam waktu yang relatif lebih cepat.
Semakin banyak forchlorfenuron digunakan dalam pemupukan, kemungkinan rongganya juga makin gede, karena adanya pembentukan gas di dalam buah yang memerlukan ruang.
Berdasarkan penelitian dari Environmental Protection Agency (EPA) atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat mengungkapkan bahwa forchlorfenuron bersifat sitotoksik dan memicu gangguan kesehatan, diantaranya:
Menyebabkan masalah pada kulit
- Jika tertelan menimbulkan toksisitas pernafasan
- Meningkatan lesi mortalitas
- Menyebabkan masalah pada perut janin. Wanita hamil dilarang untuk mengonsumsi buah atau sayur hasil pemupukan dengan forchlorfenuron ini, sebab bisa meningkatkan risiko kelainan pada fungsi pencernaan janin.
[akspediaislam]