Putri dai kondang Yusuf Mansur, Wirda Mansur mengungkapkan kekesalannya terhadap seorang pejabat publik Ibu Kota. Bukan benci karena rasnya, tapi karena SARA yang dilakukan sang pejawat. Mendiskreditkan ayat-ayat Al-Qur’an yang menyumut api kegeraman umat Islam. Yang membuat perilaku sang pejawat menjadi ponten merah.
Kekesalan perempuan penghafal Al-Qur’an 30 juz yang juga sulung dari Ustadz Yusuf Mansur itu pun diungkapkan, melalui cerita seperti ini.
Ketika lagi nonton televisi, tiba-tiba Mamah Wirda mengatakan bahwa ia percaya kalau orang kafir berusaha mengejar apapun yang yang mereka mau.
“Mamah sih percaya ya. Orang kafir akan berusaha mengejar apapun yang mereka mau. Dan itu berhasil. Dia mau ini dia mau itu, ya tercapai. Tapi bisa jadi keberhasilan itu justru yang
“Mamah sih percaya ya. Orang kafir akan berusaha mengejar apapun yang mereka mau. Dan itu berhasil. Dia mau ini dia mau itu, ya tercapai. Tapi bisa jadi keberhasilan itu justru yang
malah merusak diri mereka sendiri.” kata Mamahnya yang ditirukan Wirda.
Setelah beberapa menit, Wirda mengangguk-angguk. Dan ia bergumam, “Bener juga ya kata Mamah”.
Wirda mengatakan pantas Allah selalu bilang di dalam Al-Qur’an, selalu mengingatkan kita buat tidak mengejar dunia secara berlebihan. Sebab dunia itu hanya tipu daya. Jabatan, kekayaan, status jomblo, itu hanya sementara. Sementara.
“Sedangkan tujuan hidup itu satu, yaitu, kita hidup untuk ibadah. Kejarlah duniamu, akhirat meninggalkanmu. Kejarlah akhiratmu, dunia akan menjadi milikmu,” katanya.
Sebagai orang yang sering berinteraksi dengan Al-Qur’an, Wirda mengaku sangat sakit hati dengan pernyataan pejawat yang suka asal bicara itu.
“Sebagai bagian dari penghafal Al-Qur’an, meskipun kualitas hafalan gue nggak secanggih temen-temen yang lain. Tapi, jujur aja gue sangat sakit hati ketika mendengar statement itu. Tapi, yah tetep khusnudzhan aja. Intinya gini. Sebaik-baik muslim, yaitu yang memaafkan. Sebaik-baik muslim, yang nggak nyimpen dengki sekalipun sama siapapun. Siapapun,” ungkap Wirda.
Lagian, kata dia, kita juga tidak tahu kepada siapa hidayah Allah itu turun.
“Banyakin doa aja. Dan yang paling penting, kita, yang Muslim jangan sampai goyah. Tetep di posisi, tetep di formasi, jangan mencar jangan roboh jangan runtuh. Dan yang pasti! Di balik kejadian pasti ada hikmahnya,” pungkas Wirda melalui laman jejaring sosialnya. [Paramuda/BersamaDakwah]