AKSI 212 itu bikin malu. Bikin malu orang-orang yang melarang bus untuk mengangkut jama’ah peserta Aksi 212, hingga pada akhirnya para umat memilih alternatif lain, dari mulai naik kendaraan roda dua, roda empat pribadi, naik pesawat hingga rela untuk berjalan kaki.
AKSI 212 itu bikin malu. Bikin malu orang-orang yang melarang bus untuk mengangkut jama’ah peserta Aksi 212, hingga pada akhirnya para umat memilih alternatif lain, dari mulai naik kendaraan roda dua, roda empat pribadi, naik pesawat hingga rela untuk berjalan kaki.
Aksi 212 itu bikin malu para ulama yang fatwanya tidak laku, karena umat lebih yakin kullu ardhin masjid (setiap tanah, boleh dijadikan tempat sujud). Bahkan bertambah malu lagi jika mengikuti ulama yang membela orang kafir penista Al Qur’an.
Aksi 212 itu bikin malu orang-orang yang menyumpahi supaya Aksi 212 diguyur hujan, para jama’ah malah bersyukur mendapat berkah berlipat, yakin do’a lebih mustajab di hari jum’at serta mustajab di waktu hujan. Bahkan hujan yang turun pada Aksi 212 ini menjadi sarana wudhu’ praktis. Bayangkan saja jika tidak hujan, peserta aksi 212 yang jumlahnya mencapai 7 juta orang harus mengantri untuk wudhu’. Hujan memang berkah Allah.
Aksi 212 itu bikin malu orang yang bilang jumlah jama’ah hanya 200.000 atau 50.000. Apalagi yang bilang cuma 1000 maka semakin malu saja, karena yang bilang seribu itu harus tahan menelan ludah sendiri karena dikejutkan kurang-lebih 7 juta peserta jama’ah aksi 212. Subhanallah.
Aksi 212 bikin malu orang yang menunggu Monas rusak dan kotor, karena Aksi 212 tak meninggalkan sehelai sampah pun, apalagi rusak. Rumput Monas aja gak terinjak.
Aksi 212 itu bikin malu Penyebar fitnah kalau Aksi 212 jam’ahnya dibayar, malah ibu-ibu sepanjang jalan menyediakan makanan gratis, banyak pedagang asongan gratisin dagangan. Ada selebritis dan sosialita kaya raya ikutan, logikanya mustahil mereka mau hujan-hujanan hanya untuk 500 ribuan.
Aksi 212 itu bikin malu yang parno sama kerusuhan yang ditimbulkan Aksi 212, yang ada malah orang jadi menangis tersedu-sedu ingat dosa dan kesalahan efek zikir dan tausiah para ulama.
Aksi 212 itu bikin malu yang bilang Aksi 212 bermuatan politik, karena Aksi 212 diikuti oleh semua orang dari seluruh Indonesia. Sebab si penista agama itu kan ikut pilkada DKI, ngapain juga orang dari seluruh pelosok nusantara dan lain-lain ikut-ikutan, itu karena mereka satu agama, satu iman.
Aksi 212 itu bikin malu mereka yang bilang aksi 212 sia-sia dan tidak akan ada efek apapun, yang ada semua mata jadi saksi betapa ghirah islamiyah itu tertanam di dalam dada-dada para umat yang mencintai agamanya, bergetar hati para munafikun dan kafirun. Itu yang di Monas aja. Belum dihitung yang mendukung di daerah yang melakukan hal yang sama, yang mendukung dengan do’a dan hartanya di sepanjang jalan menuju monas, logistic melimpah, akan bertambah dengan ghirah yang ada di dalam dada orang beriman yang tidak ikut, apalagi di medsos.
Aksi 212 itu bikin malu para pengamat, karena terlalu banyak membalikkan logika, prediksi, teori, agitasi, provokasi, dan apalah namanya. Karena Allah meridhoi. Kata Rasulullah la tajtami’ ummati ‘ala al dhalalah. Yadullah fauq al jam’ah.
“Ummatku tidak mungkin bersatu di atas kesesatan, dan tangan Allah berada menggenggam orang-orang yang jama’ah.”
Allahu Akbar..
Sumber: Islam Pos