Kita yang masih tepisah jarak, mungkin sedang melakukan akatifitas yang sama. menyiapkan hari dengan penuh semangat dan harapan untuk secepatnya mencapai semua tujuan dalam hidup. Salah satu tujuan hidup itu adalah menemukanmu, menyempurnakan hati yang sekarang aku miliki. Dan aku berharap, kau di sana bisa sabar menunggu kahadiranku yang sedang berusaha datang ke rumahmu.
Kita yang sama-sama disibukan dengan dengan tugas dan pekerjaan. Kita yang sama-sama berjuang untuk terus memperbaiki diri dan saling terhubung oleh doa walau tidak pernah berkomunikasi. Kita yang sama-sama saling jatuh cinta pada jalan Allah mempertemukan kita. Bisa kah takdir berpihak pada kita untuk bisa bersama mengahabiskan sisa usia. Bisa kan suatu saat nanti, ketika aku melangkah dan kau tepat ada di sampingku. Kita bersama.
Semoga kelak aroma kopiku dan teh hangat pagimu ada dalam rumah yang sama. kita bersama, menyambut pagi dengan senyum bahagia. Sebaris cerita dan sepenggal tawa mengawali hari-hari kita yang akan kita buat bahagia. Bersamamu sebagai amanah yang aku miliki, bantulah aku untuk bisa menjadi imam yang baik. laki-laki yang pantas kau cintai, teman hidup yang setia menemani, dan ayah terbaik bagi generasi kita.
Sekarang cangkir kopiku masih sendiri, dan di hadapanku masih ada laptop yang setia menemani. Suatu hari nanti saat pagi datang bersama senyum cerah sang mentari. Kau adalah orang pertama yang aku temui dan cangkir kopiku tepat berada di samping teh hangat milikmu.