Dalam diam aku masih bertanya, siapakah sosok yang akan menemuiku dan mendapatkan restu dari ayah dan ibuku. Meneruskan hidup dalam sebuah lembaran baru, sebuah kisah yang akan kita lalui bersama baik dalam suka maupun duka.
Kau yang telah ditakdirkan untuku, cepatlah berkunjung dan temui aku. Wahktu ku sekarang sudah habis untuk memantaskan diri untukmu. Seperti apa yang kau nginkan, walau tidak akan pernah ada kesempurnaan. Sepertia apakah rupamu, apakah teman atau sahabat masa kecilku. atau seseorang yang dari jauh melihatku tanpa ada keberanian untuk memperkenalkan diri sebelum waktu nya tiba.
Aku ingin mencintaimu karena Allah, seperti pohon yang selalu berbuah tanpa meminta apa pun. Rindu ini seperti angin yang memberikan kan kesejukan, walau tidak pernah bisa terlihat. Disini aku percaya, air mata ini akan berujung pada simpul senyum yang mengembang. Seiring dengan hadirmu di sisiku, Bersama-sama berjuangan menapaki dunia.
Kita yang sama-sama saling menemukan, bertemu karena takdir dan bukan karena waktu. Kita yang sama-sama sedang memantaskan diri untuk hidup bersama. Jangan sampai membuatku ragu dengan menunggu terlalu lama.
Dalam kesetiaan selalu akan terselip luka dari orang-orang yang tidak tau kemana hati ini akan menuju. Denganmu, akan aku sempurnakan agamaku. Dengan mu kita buat sebuah kisah romantis sepanjang nafas ini berhembus. Dan aku ingin menyambut pagi dengan kau berada di sisiku.