DOA ISLAMIAH

Pencerah Hati,Penyejuk Qalbu

Jika Kesabaran Tak Cukup Menyadarkan, Mungkin Kehilangan Akan Menyadarkanmu

Sudah sering kali aku lakukan menyabari setiap tingkahmu dan ketidak pedulianmu. Mungkin karena seringnya aku bersabar aku lupa bagaimana nyamannya menyampaikan segala unek-unek yang seharusnya dikeluarkan.

Aku suka kamu sibuk dengan alasan pekerjaanmu, dengan alasan menata masa depan kita. Tapi aku tidak suka jika kamu sama sekali tidak bisa ku kutanyai keberadaanmu?, dimana kamu, tidakkah kamu merindukanku, apa yang sedang kamu lakukan hingga tidak peduli padaku?

Apakah Aku Masih Berarti Bagi Dirimu? Lalu Seberapa Berartinya Aku Bagi Hidupmu?

Masih pentingkah aku dihidup kamu? masih ada kah peran penting ku dalam hari-harimu? masih kah aku memiliki arti di hidup kamu? ku bukan pajangan yang bisa kamu simpen ditempat manapun kamu suka, lalu kamu dengan bebas melakukan aktivitas kamu dan merawat pajangan itu sesuka waktu kamu kalau kamu ingat dan sempat.

Tidakkah Kamu Tahu Betapa Keras Usahaku Untuk Mengertikan Kamu?

Aku selalu mencobanya dan terus mencobanya, tapi pernahkan kamu mencoba mengerti betapa beratnya pengorbananku? pernahkah kamu sadar betapa besar kesabaranku? lalu pernahkan kamu sabar dengan penantianku?

Mungkinkah Kau Baru Akan Sadar Disaat Aku Tak Lagi Ingin Kau Peka Dengan Kehadiranku?

Entahlah aku tidak tahu aku harus bagaimana untuk membuatmu peka atau menunggu sampai kapan kamu akan peka dengan apa yang aku rasakan. Mungkinkah kamu baru akan mengerti saat aku tidak lagi menginginkan kamu peka, mengerti mauku? Jika itu maumu berarti saat itu aku sudah tidak lagi ada disampingmu.

Aku Mulai Berhenti Berharap Hal-Hal Yang Indah Bersamamu. Kesibukanmu, Ketidak Pedulianmu, Pengabaianmu Membuatku Lelah

Aku lelah berhap pada hal-hal indah yang pernah kamu janjikan dulu, yang pernah kita bicarakan dulu. Aku lelah meyakini bahwa kamu sedang berjuang untuk itu. Aku lelah percaya bahwa kamu akan melakukan apa yang kamu katakan dulu.

Bagimu Apakah Cinta? Gabungan Antara Dua Kesatuan, Yang Satu Terus Terusan Sabar Dan Yang Satunya Lagi Tak Kunjung Sadar

Kini aku melihat cinta itu sudah berbeda, cintamu sudah memiliki makna yang lain. Cinta yang terus memaksaku harus terus menyabari setiap kesalahanmu yang sengaja kamu lakukan. Sementara dirimu tak pernah menyadari apa yang telah aku rasakan ini.

[http://www.fasthinkgo.com/]
Author Profile

About husainamri

Lorem ipsum dolor sit amet, consetetur sadipscing elitr, sed diam nonumy eirmod tempor invidunt ut labore et dolore magna aliquyam erat, sed diam voluptua.

Back To Top