Sahabat Tribun!!
Di tengah terik matahari yang menyengat kulit dan hilir mudik pejalan kaki, seorang perempuan terlihat mengenakan mukena warna putih sedang khusuk menjalankan ibadahnya.
Di samping gerobak jualan warna kuning, perempuan itu sedang menjalankan ibadah salat Asar.
Dia tidak memikirkan hal lainnya kendati cuaca panas yang menyergap ubun-ubun. Pikirannya hanya fokus ibadah, berserah diri menghadap kepada sang khalik.
Perempuan itu bernama Rosmiza Chaniago, nenek yang kini menginjak usia 61 tahu itu tak ingin meninggalkan ibadah salatnya di bulan Ramadan yang penuh makna ini.
"Insyaallah selama berdagang di sini, kalau nggak di sini salat di rumah. Itu pun jika hujan jadi di rumah, salatnya ya di jamak," kata Rosmiza saat berjualan di Jalan Gatot Subroto, Rabu (15/6/2016) kemarin.
Dengan gerobak jualannya dia mengaku sudah 30 tahun berjualan lemang di sekitar bundaran Bundaran Myjestik. Selain jualan lemang dia juga menjajakan tapai, kue selai sampai gorengan.
Nenek lima cucu ini mengaku sudah terbiasa salat ditengah bisingnya bunyi klakson kendaraan dan derap kaki pejalan kaki yang melintas di sampingnya.
Di tengah terik matahari yang menyengat kulit dan hilir mudik pejalan kaki, seorang perempuan terlihat mengenakan mukena warna putih sedang khusuk menjalankan ibadahnya.
Di samping gerobak jualan warna kuning, perempuan itu sedang menjalankan ibadah salat Asar.
Dia tidak memikirkan hal lainnya kendati cuaca panas yang menyergap ubun-ubun. Pikirannya hanya fokus ibadah, berserah diri menghadap kepada sang khalik.
Perempuan itu bernama Rosmiza Chaniago, nenek yang kini menginjak usia 61 tahu itu tak ingin meninggalkan ibadah salatnya di bulan Ramadan yang penuh makna ini.
"Insyaallah selama berdagang di sini, kalau nggak di sini salat di rumah. Itu pun jika hujan jadi di rumah, salatnya ya di jamak," kata Rosmiza saat berjualan di Jalan Gatot Subroto, Rabu (15/6/2016) kemarin.
Dengan gerobak jualannya dia mengaku sudah 30 tahun berjualan lemang di sekitar bundaran Bundaran Myjestik. Selain jualan lemang dia juga menjajakan tapai, kue selai sampai gorengan.
Nenek lima cucu ini mengaku sudah terbiasa salat ditengah bisingnya bunyi klakson kendaraan dan derap kaki pejalan kaki yang melintas di sampingnya.
[sebarkalah]