Sahabat Tribun!
Ttaukah kalian bahwa mempunyai muka mirip adalah tandanya jodoh?
Bukti dari sejumlah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari berbagai belahan dunia menemukan bahwa jika sebenarnya manusia tertarik pada pasangan yang merupakan cerminan dari dirinya sendiri.
Ttaukah kalian bahwa mempunyai muka mirip adalah tandanya jodoh?
Bukti dari sejumlah penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari berbagai belahan dunia menemukan bahwa jika sebenarnya manusia tertarik pada pasangan yang merupakan cerminan dari dirinya sendiri.
Anda tidak percaya?
Coba simak uraian ini.
1. Memiliki kepribadian yang serupa
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh para peneliti di Wellesley College di Massachusetts dan University of Kansas, ketika menjalin sebuah hubungan pertemanan atau hubungan asmara, seseorang akan lebih tertarik dengan orang yang memiliki kepribadian yang sama dengannya.
Survei yang dilakukan terhadap 1.523 pasangan menemukan bahwa pasangan ini memiliki rasio kesamaan sebanyak 86 persen.
Selain itu, ditemukan semakin mirip kepribadian, rasio sukses hubungan juga semakin tinggi.
2. Alasan agar tak perlu berubah
Dr Angela Bahns mengatakan, seseorang memilih pasangan yang mirip dengannya agar dia tak perlu mengubah dirinya pada masa depan, padahal Bahns mengukuhkan jika pikiran tersebut justru salah.
Sebab, kurang atau takut akan perubahan dapat membawa masalah saat menjalani hubungan.
3. Wajah yang sama dengan diri sendiri atau anggota keluarga
Mungkin inilah jawaban mengapa sering kali pasangan memiliki wajah yang mirip.
Ternyata, penelitian pada tahun 2010 dari Personality and Social Psychology Bulletin menemukan bahwa seseorang lebih tertarik kepada orang yang wajahnya mirip dengan anggota keluarga dan pada wajahnya sendiri.
4. Tingkat edukasi yang sama
Selain DNA, penelitian dari University of Colorado juga menemukan jika pasangan saling tertarik apabila mereka memiliki tingat pendidikan yang sejajar.
5. DNA yang serupa
Studi tahun 2014 dari University of Colorado menemukan bahwa saat seseorang mencari pasangan untuk jangka panjang, dia mencari seseorang yang memiliki DNA hampir mirip dengan dirinya sendiri.
Hal ini ditemukan pada pasangan yang telah menikah dan memiliki DNA serupa.
Kejadian ini biasanya terjadi secara alami.
Sumber: Silvita Agmasari/Kompas.com