SEORANG perempuan yang sedang mengalami h4id, maka diharamkan
Jadi, sah-sah saja jika seorang suami ingin melakukan apapun terhadap istrinya ketika h4id. Asalkan ia tidak melakukan hal yang dilarang oleh Allah SWT. Lalu, hal apa yang diperbolehkan dalam memu4skan suami ketika istri h4id?
Salah satu hal yang bisa dilakukan ialah interaksi dalam bentuk b3rm3sraan dan b3rcumbu selain di daerah antara pu5ar sampai lutut istri ketika h4id. Interaksi semacam ini hukumnya halal dengan sepakat ulama.
Aisyah Radhiyallahu ‘Anha menceritakan, “Apabila saya h4id, Rasulullah ﷺ menyuruhku untuk memakai sarung kemudian beliau b3rcumbu denganku,” (HR. Ahmad 25563, Turmudzi 132 dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
Hal yang sama juga disampaikan oleh Maimunah Radhiyallahu ‘Anha, “Rasulullah ﷺ b3rcumbu dengan istrinya di daerah di atas sarung, ketika mereka sedang h4id,” (HR. Muslim 294).
Islam itu mengatur segalanya. Dan Allah SWT tahu apa yang dibutuhkan oleh kita. Termasuk dalam melampiaskan h4srat kepada p4sangannya.
Allah memberikan solusi terbaik agar kita tidak melakukan hubung4n yang dilarang ketika h4id. Sebab, boleh jadi kita akan terserang penyakit karenanya.
baginya untuk melayani hasr4t suami. Ia tidak boleh melakukan hubung4n b4dan dengannya.
Sebab, selain menjadi hal yang diharamkan oleh Allah SWT, juga dapat memberikan efek yang buruk bagi suami dan istri.
Meski begitu, interaksi antara suami dan istri masih tetap bisa terjalin. Karena Islam tidak menghukumi fisik wanita h4id sebagai benda n4jis yang selayaknya dijauhi. Sebagaimana praktek yang dilakukan oranYahudi.
Anas bin Malik menceritakan, “Sesungguhnya orang Yahudi, ketika istri mereka mengalami h4id, mereka tidak mau makan bersama istrinya dan tidak mau tinggal bersama istrinya dalam satu rumah. Para sahabat pun bertanya kepada Nabi ﷺ. Kemudian Allah
menurunkan ayat, yang artinya, ‘Mereka bertanya kepadamu tentang h4id, katakanlah bahwa h4id itu kotoran, karena itu hindari wanita di bagian tempat keluarnya d4rah h4id…’ (Surat Al-Baqarah).Sebab, selain menjadi hal yang diharamkan oleh Allah SWT, juga dapat memberikan efek yang buruk bagi suami dan istri.
Meski begitu, interaksi antara suami dan istri masih tetap bisa terjalin. Karena Islam tidak menghukumi fisik wanita h4id sebagai benda n4jis yang selayaknya dijauhi. Sebagaimana praktek yang dilakukan oranYahudi.
Anas bin Malik menceritakan, “Sesungguhnya orang Yahudi, ketika istri mereka mengalami h4id, mereka tidak mau makan bersama istrinya dan tidak mau tinggal bersama istrinya dalam satu rumah. Para sahabat pun bertanya kepada Nabi ﷺ. Kemudian Allah
Jadi, sah-sah saja jika seorang suami ingin melakukan apapun terhadap istrinya ketika h4id. Asalkan ia tidak melakukan hal yang dilarang oleh Allah SWT. Lalu, hal apa yang diperbolehkan dalam memu4skan suami ketika istri h4id?
Salah satu hal yang bisa dilakukan ialah interaksi dalam bentuk b3rm3sraan dan b3rcumbu selain di daerah antara pu5ar sampai lutut istri ketika h4id. Interaksi semacam ini hukumnya halal dengan sepakat ulama.
Aisyah Radhiyallahu ‘Anha menceritakan, “Apabila saya h4id, Rasulullah ﷺ menyuruhku untuk memakai sarung kemudian beliau b3rcumbu denganku,” (HR. Ahmad 25563, Turmudzi 132 dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
Hal yang sama juga disampaikan oleh Maimunah Radhiyallahu ‘Anha, “Rasulullah ﷺ b3rcumbu dengan istrinya di daerah di atas sarung, ketika mereka sedang h4id,” (HR. Muslim 294).
Islam itu mengatur segalanya. Dan Allah SWT tahu apa yang dibutuhkan oleh kita. Termasuk dalam melampiaskan h4srat kepada p4sangannya.
Allah memberikan solusi terbaik agar kita tidak melakukan hubung4n yang dilarang ketika h4id. Sebab, boleh jadi kita akan terserang penyakit karenanya.