Terima kasih untuk kalian yang selalu menggingatkan, kalau waktu akan terus berjalan dan jangan terlalu nyaman dengan kesendirian. Terima kasih untuk kalian yang selalu membuat tawa, sehingga kesendirian ini tidak terasa begitu menyiksa. Terima kasih, tapi kadang bully itu sedikit menyayat hati. Karena sekarang aku butuh solusi, bukan hanya sekedar kata mutiara atau meme yang kadang membuat hidupku terlihat semakin miris.
Daripada bertanya kapan, lebih baik terus mendoakan dan syukur-syukur kalau sekalian memberikan calonnya. Karena pernikahan tidak semudah yang kalian bayangkan. Ada dua hati yang harus disatukan, ada dua keluarga yang harus dipertemuakn, ada niat yang kuat dan matang untuk menjalankan setiap amanah yang diberikan. Tapi aku yakin, srtiap orang sudah memiliki jodohnya masing-masing, waktu yang tepat untuk bertemu lalu bersatu, dan rizki yang disipakan tapi harus diusahkan.
Aku pun disini tidak sedang berdiam diri, menunggu takdir datang dengan membawa apa-apa yang aku inginkan. Sebenarnya ada doa-doa yang selalu terpanjat, ada usaha-usaha untuk terus memantaskan diri, ada seseorang yang sedang aku nanti hatinya. Dan itu semua tidak mungkin aku jelaskan pada kalian kawan, biarkan tuhan yang maha tau, nyambut doa dan usaha yang aku jalankan. Kalian cukup membantu dengan doa atau referensi, kali aja cocok. #Ngarep.