Wahai pemilik Rindu, apa kabar kamu disana ? sudah cukup lamakah waktu yang dinanti ? Sabar dan sabarlah sayangku hanya sementara untuk saat ini.
Duhai Pemilik Rindu, entah kapan aku bisa berlabuh menujumu hingga rindu yang ku simpan selama ini akan bertemu dengan persinggahannya. Hai pemilik rindu taukah kamu akupun masih enggan untuk bertemumu saat ini karena aku masih dalam proses untuk memperbaiki diriku sebelum bertemu denganmu, agar ketika pertemuan nanti engkau tiada menyesal memilihku.
Duhai.. Pemilik Rindu biarkanlah aku titipkan segala rindu yang kurasa saat ini dengan duduk di atas sejadah panjang yang terbentang seraya memanjatkan doa agar kau senantiasa dalam perlindungan Allah SWT.
Wahai pemilik rindu sudah banyak tinta yang kutorehkan diatas kertas putih untuk mencurahkan segala rindu yang ingin kusampaikan kepadamu, walaupun aku belum mengetahui kemana perginya tulisan-tulisan dan tinta ini akan berlabuh, tetapi aku percaya bahwa akan ada saat yang tepat dimana Kamu dan Aku akan menjadi kita dan tinta ini akan berlabuh menuju kertas yang lebih lebar.
Satu hal yang kini aku pahami wahai pemilik rindu untuk tidak memaksa meminta waktu mempertemukan tetapi biaralah waktu yang kan memberi kejutan
[ Nurul Hikmatiah]
