Rumahku istanaku! Merupakan semboyan yang menggambarkan kenyamanan rumah tangga secara fisik seperti rumah yang bagus, tenang dan nyaman.
Tetapi berbeda dengan rumahku surgaku konsep yang pernah diusung Rasulullah SAW dalam membina rumah tangga bersama istri-istri Beliau.
“Baiti janati ujar Rasulullah tentang rumah tangga yang Beliau bina itu berarti rumahku surgaku,” ujar Ustadzah Hj Rusdiana Abdan tentang konsep berumah tangga yang ideal sesuai ajaran islam.
Menurut ulama di Banjarmasin ini, bukan berarti kemudian dalam membina rumah tangga Rasulullah tanpa kerikil, namun semuanya bisa diatasi dengan sangat bijak dengan konsep Beliau yaitu rumahku surgaku, tadi.
Ada kiat bagaimana meraih konsep rumahku surgaku yang diajarkan Rasulullah SAW yaitu karena sifat Beliau yang memang terpuji.
“Manajemen rumah tangga Rasulullah itu dilandasi dengan kejujuran, amanah dan satu hal lagi yaitu qanaah,” ujar ulama ini.
Selain sifat Rasulullah yang jujur dan amanah serta adil bagi semua istri-istri Beliau, juga kepada para istri itu Rasulullah mengajarkan sifat qanaah.
“Qanaah itu artinya mencukupkan, jadi berapa pun secara materi Rasulullah memberikan kepada istri-istri mereka tidak mengeluh karena memang ada manajemen mencukupkan tadi,” ujarnya.
Sifat qanaah ini perlu dimiliki setiap pasangan suami istri dalam mengatur perekonomian keluarga.
Sumber: Tribunnews
Tetapi berbeda dengan rumahku surgaku konsep yang pernah diusung Rasulullah SAW dalam membina rumah tangga bersama istri-istri Beliau.
“Baiti janati ujar Rasulullah tentang rumah tangga yang Beliau bina itu berarti rumahku surgaku,” ujar Ustadzah Hj Rusdiana Abdan tentang konsep berumah tangga yang ideal sesuai ajaran islam.
Menurut ulama di Banjarmasin ini, bukan berarti kemudian dalam membina rumah tangga Rasulullah tanpa kerikil, namun semuanya bisa diatasi dengan sangat bijak dengan konsep Beliau yaitu rumahku surgaku, tadi.
Ada kiat bagaimana meraih konsep rumahku surgaku yang diajarkan Rasulullah SAW yaitu karena sifat Beliau yang memang terpuji.
“Manajemen rumah tangga Rasulullah itu dilandasi dengan kejujuran, amanah dan satu hal lagi yaitu qanaah,” ujar ulama ini.
Selain sifat Rasulullah yang jujur dan amanah serta adil bagi semua istri-istri Beliau, juga kepada para istri itu Rasulullah mengajarkan sifat qanaah.
“Qanaah itu artinya mencukupkan, jadi berapa pun secara materi Rasulullah memberikan kepada istri-istri mereka tidak mengeluh karena memang ada manajemen mencukupkan tadi,” ujarnya.
Sifat qanaah ini perlu dimiliki setiap pasangan suami istri dalam mengatur perekonomian keluarga.
Sumber: Tribunnews