Pasti ada makna dibalik pertemuan, ada kekuatan untuk berubah menjadi lebih ketika ada hati yang ingin dimiliki. Karena cinta sejati tidak akan pernah untuk memuntut, tapi selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Memantaskan diri bukan sesuatu keharusan berdasarkan paksaan. Memantaskan diri adalah alasan supaya kita bisa berjalan bersama dan saling menguatkan.
Dari pertemuan itu aku rasakan ada yang berbeda, ada sebuah rasa yang tidak biasa bagi kita dua anak manusia. Gaya bahasa, nada bicara, dan pastinya tatapan itu sangat berbeda kepada orang kebanyakan. Jangan pernah menjawab ini cinta sebelum terucap ijab, karena aku sangat takut untuk patah hati.
Aku hanya ingin cinta yang benar-benar nyata, cinta yang benar adanya. bukan hanya sekedar berjanji, lalu bisa pergi kapan pun tanpa permisi. Sekali lagi aku katakan “ Aku Tidak Mau Patah Hati “. Aku takut tidak bisa bangkit dan menata hati kembali untuk seseorang yang benar-benar setia.
Sekarang kita berdua hanya bisa saling berdoa dan memantaskan diri, agar suatu hari nanti bisa menghabiskan senja bersama dalam ikatan yang halal. Tidak pernah terucap kata untuk menunggu atau ditunggu. Biarkan takdir menemukan jalanya, cinta datang di tempat dan waktu yang tepat.
Jika seandainya takdir tidak berpihak pada kita, dan doa itu sampai pada seseorang yang lebih baik menurut Allah. yakin lah, kalau perjuangan kita tidak pernah sia-sia. Hati yang masih kita jaga, tidak akan pernah kecewa dengan keputusan indah Sang Maha Kuasa.
Kau yang nanti akan menjadi imamku, tetaplah berjuang untuk memantaskan diri. Dan aku disini akan menunggu dalam sabar dan berusaha untuk bisa pantas berada di sampingmu. Bersamamu di masa depan ku adalah waktu yang sangat aku rindukan sekarang. Mebangun cinta, membangun surga, menggapai ridho-Nya.